Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1437 H.

Di negeri para berhala...., berkembang mithos kemusyrikan. Umar bin Khatab R.A pernah tertawa sendiri, ia teringat semasa masih jahiliyah, ketika ia membuat patung tuhannya dari roti. Suatu saat ia lapar tapi tidak ada makanan...tuhannya itu ia makan sendiri. Alangkah bobroknya tauhid masyarakat waktu itu.

Syahdan, ribuan tahun sebelum itu di negeri Babilonia seorang pemuda yang sangat pemberani sendirian menghancurkan berhala-berhala di tempat penyembahan. Ia sisakan patung yang paling besar dan di lehernya di kalungkan kampak. Raja dan tentara Namruj menangkap Ibrohim seorang Nabi...pemuda yang berani.

"Mengapa engkau menghancurkan tuhan kami ?"

Sang Nabi menjawab, "Tanyakan saja kepada patung yang paling besar itu !"

"Bagaimana kami bisa bertanya pada patung itu ?!" Mereka balik bertanya.

"Benda yang tidak bisa menjawab pertanyaan mengapa kalian sembah ?  Tanyakan saja pada patung yang tersisa itu....bukankah di lehernya ada kapak ? Hanya dia saja yang ingin di sembah maka patung yang lain di hancurkannya".

Selanjutnya missi ajaran tauhid ini di teruskan oleh Nabi Muhammad SAW. Ajaran tauhid ini tidak lain untuk menghancurkan berhalaisme patung-patung. Penyembahan patung merupakan gambaran pola kehidupan materialistis.

Rosul sebagai pahlawan tauhid ingin merubah negeri para berhala yang penuh mitos menjadi negeri Qur'ani yang penuh tauhid. Tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh, dan tidak musyrik merupakan materi sumpah setia yang di ikrarkan penduduk Yastrib kepada Nabi dalam Baiat al-Aqobah. Janji setia di ikrarkan untuk menciptakan umat yang bertauhid.

Di lihat dari kisah di atas, ternyata bahwa para pahlawan tauhid dari dulu hingga sekarang hanya membawa satu missi yaitu : Laa illaha illallah. Ia merupakan konsep tertinggi tentang ketuhanan. Juga merupakan jalan utama menuju kebahagiaan.

Nabi bersabda yang artinya, " Segala sesuatu ada jalannya, dan jalan ke surga adalah Laa illaha illallah"

Allah berfirman, yang artinya, "Janganlah kamu adakan Tuhan lain selain Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan di tinggalkan" (QS.17:22)

Alangkah naifnya hidup tercela dan di tinggalkan Allah.

Demikian semoga bermanfaat.



Sering dibaca

Total Tayang


Random Post

Memuat...

Arsip